Di Gang Peneleh VII terletak sebuah rumah joglo yang sudah dijadikan cagar budaya. Rumah dari H.O.S Tjokroaminoto yang menjadi rumah kos dari presiden pertama Indonesia, Bung Karno dan juga banyak tokoh-tokoh penting lainnya yang pernah tinggal di sana.
Memasuki gang yang hanya muat untuk kendaraan roda dua ini terdapat larangan untuk tidak menyalakan mesin. Kami memasuki jalan dengan menuntun kendaraan dan menemukan sebuah rumah yang menjadi tujuan yang tak jauh dari jalan masuk, tetapi saat itu pagarnya masih terkunci. Oleh warga di sana kami diarahkan ke rumah ketua RT, Pak Eko Hadiratno yang merupakan penjaga dari rumah H.O.S Tjokroaminoto.
Rumah ini dapat dikunjungi oleh siapa saja, karena Pak Eko akan dengan
senang hati membukanya untuk para pengunjung. Beliau akan siap sedia
menerima banyak kunjungan dan kita hanya perlu mengisi daftar tamu.
Berkeliling seluruh ruangan yang ada di rumah tersebut ditemani oleh Pak Eko yang menceritakan setiap sudut. Katanya, tempat ini sudah dilakukan pemugaran kaena banyak yang sudah rusak dan perlu diperbaiki.Selesai itu kami sempat mengisi waktu untuk berbincang mengenai perjalanan rumah ini dari awal masih ditempati oleh keluarga Tjokroaminoto sampai dijadikan cagar budaya seperti ini. Semua perkakas rumah sudah tidak ditemukan lagi bentuk aslinya karena sudah lapuk dimakan jaman. Karena memang rumah ini sudah lama ditinggalkan dan tidak terawat.
Pak Eko merupakan warga asli, sehingga beliau bisa menceritakannya secara runtut dan detail. Beliau, selaku ketua RT dipercayakan oleh pemerintah untuk menjaga rumah tersebut setelah diberikan oleh keluarga Tjokroaminoto kepada pemerintah sebagai cagar budaya.
Pengunjung akan menemui banyak bingkai-bingkai foto serta cerita singkat di dalamnya, ini merupakan salah satu bingkai yang sempat diabadikan melalui bidikan lensa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar