Rabu, 09 November 2016

House of Sampoerna

    Jangan lupa kalau sedang berada di Surabaya untuk mampir ke tempat ini, terletak di Taman Sampoerna. Buka setiap hari dari jam 09.00 sampai 22.00 WIB. Pengujung sama sekali tidak dipunggut biaya apa pun untuk masuk, hanya mengisi buku pengunjung saja.

    Disambut dengan pilar-pilar megah dan kokoh dari bangunan ini. Di dalam gedung besar inilah tersimpan perjalanan panjang dari Sampoerna.

    Langkah pertama setelah memasukinya kita akan disambut dengan wangi khas tembakau dan cengkeh. Wangi yang mengantarkan kita secara otomatis kepada suasana sebuah desa penghasil tembakau dan cengkeh. Terbayang bagaimana para petani sedang sibuk memanen, ada pula yang sedang menjemur di depan rumah-rumah mereka.

    Miniatur dari pedesaan ini pun dibiarkan mengisi salah satu sudutnya, mesin penggiling dan segala macam alat yang digunakan untuk mengolah cengkeh serta tembakau. Ditambah dengan gambar-gambar terbingkai rapi disusun mengisi dinding.

 
    Terdapat pula sebuah sudut yang mengambarkan bagaimana sebuah gerobak pedagang kaki lima jaman dahulu yang menjual rokok dan segala macam jenisnya. Sampai sekarang pun kita sering menemui gerobak seperti ini di pinggir-pinggir jalan meski sudah jarang.

    Bungkus-bungkus rokok jaman dulu pun mengisi sebuah etalase, menjelaskan proses panjang perubahan demi perubahan yang dijalani oleh Sampoerna sampai saat ini. Segala bentuk dalam produksi rokok pun ada ditempat ini.


    Kisah perjalanan pendiri PT Sampoerna, yaitu Liem Seeng Tee dan istrinya, Siem Tjiang Nio juga mengisi sudut lain. Semua digambarkan perjalanannya sampai saat ini.
    Di lantai 2 kita akan menemui tempat yang menjual souvenir khas dari tempat ini dan juga khas Surabaya. Sisi lain dari gedung juga terdapat galeri seni yang memamerkan karya-karya seni hasil anak bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar