Rabu, 04 Mei 2016

Cobanrondo

"Asal usul Cobanrondo berasal dari sepasang pengantin baru yang baru saja melangsungkan pernikahan.  Mempelai wanita yang bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi yang menikah dengan Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro. Setelah usai pernikahan mencapai 36 hari (selapan) Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro. Namun orang tua Dewi Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena baru selapan. Namun keduanya bersikeras pergi berangkat dengan segala resiko apapun yang terjadi di perjalanan. Ketika dalam perjalanan, keduanya dikejutkan dengan hadirnya Joko Lelono yang tidak jelas asal usulnya. Tampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya. Perkelahian tidak dapat dihindarkan kepada punokawan yang menyertainya Raden Baron berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang ada cobannya (air terjun), perkelahian berlangsung seru dan akhirnya sama-sama gugur, dengan demikian akhirnya Dewi Anjarwati menanti suaminya dikenal dengan Cobanrondo. Konon batu besar dibawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri."
    Ini merupakan legenda yang dipercayai masyarakat sekitar tentang air terjun yang dikenal dengan cobanrondo. Letaknya tak jauh dari kota Batu, harga tiket masuk dikenakan sekitar Rp10.000. Air terjunnya sendiri tidak jauh dari tempat parkir, disediakan pula banyak kamar mandi bagi orang-orang yang ingin bermain air.

    Banyak pula disediakan tempat untuk bersantai-santai ria di sepanjang aliran sungai dari air terjunnya. Di kawasan ini juga disediakan paket outbound untuk rombongan dan berbagai macam jenis wahana alam yang bisa dinikmati bagi para pengunjung. Mulai dari petik apel untuk keluarga dan anak-anak, paket petualangan, seperti; rafting, point ball, air soft gun, jungle trekking, dan masih banyak lainnya dengan harga yang tentunya terjangkau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar