Mencari suasana yang berbeda dengan berkelana ke sudut lain di kota Semarang. Aku serta ketiga temanku pergi ke satu-satunya pelabuhan besar yang ada di Semarang, Tanjung Mas. Tujuan kami ini hanya didasari rasa ingin tahu akan pelabuhan yang ada di kota ini. Letaknya yang lumayan jauh dari pusat kota sekitar 30 menit. Aksesnya pun cukup berbahaya karna kami mengendarai motor dengan diampit tronton-tronton yang mengangkut petikemas keluar masuk dari area ini. Ditambah pula dengan debu yang tebal serta lubang-lubang besar di jalan yang membutuhkan kehati-hatian dan fokus yang tinggi.
Kami berhenti pada salah satu dermaga yang ada. Dermaga 2 kalau tidak salah ingat. Memarkirkan motor, setelahnya berkeliling melihat-lihat. Awan mendung yang menghadang tidak mempan menghalangi kami. Pelabuhan ini berbeda dengan pelabuhan yang sudah pernah aku datangi.
Pelabuhan Tanjung Mas |
Pelabuhan ini sangat sepi. Kami yang berhujani tatapan aneh dari orang-orang yang sedang melakukan aktifitasnya. Tapi tak ada satupun yang melarang ataupun menghampiri kami. Jadi kami simpulkan bahwa ini tidak dilarang. Kapal-kapal besar yang hilir-mudik melintas. Dermaga ini dikhususkan untuk kapal-kapal yang menaik-turunkan barang. Mau dalam bentuk peti emas, ataupun kardus-kardus.
Kapal-kapal besar |
Dermaga yang kami datangi ini juga lebih rendah sehingga bagian depannya tenggelam oleh air lautan. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa memang kota Semarang turun sekitar 5 cm setiap tahunnya.
Dermaga yang tenggelam |
Tak jauh dari sana ada kapal besar yang sedang bersandar lebih dekat. Aku mendekatinya untuk bisa mengamati lebih detail. Kapal ini tidak terlalu besar, diperkirakan hanya melintasi antar kota bukan pulau. Kapasitasnya juga tidak terlalu muat banyak untuk membawa barang dalam muatan petikemas.
Tak hanya kapal besar, kapal kecil pun ada yang melintas. Katanya kapal ini bisa disewa untuk berkeliling area pelabuhan dari atas air. Ada pula kapal kecil yang mengangkut para wisatawan yang ingin menyebrang ke Karimun Jawa. Aku tidak mengetahui detail harga ataupun jadwal keberangkatannya.
Kapal kecil |
Biarkan kaki kita melangkah tanpa arah, ikuti saja karna nanti di ujungnya akan ada sesuatu yang baru. Jangan pernah mencoba hentikan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar