Senin, 05 Juni 2017

Kue Rangi

Pasti masih ada orang yang belum pernah mencoba atau bahkan belum pernah sama sekali mendengar salah satu jajanan khas Betawi ini. Entah apa penyebabnya kue rangi ini kurang populer di masyarakat sekarang.

Bentuknya seperti ini, kue ini berwarna putih memanjang dan di atasnya berlumuran gula merah kental. Kue ini sudah menjadi jajanan wajib untukku dari semenjak masih bersegaram. Kebetulan pada jaman itu masih banyak yang menjual dan biasanya sudah siap dengan gerobaknya di depan sekolah.
Beruntungnya rumahku berada di pinggir jalan besar, ini yang membuatku sampai sekarang masih bisa menemui penjual kue rangi. Sayangnya, semakin ke sini penjualnya semakin sedikit. Sekitar pukul 12.00 aku pasti sudah celingak-celinguk depan rumah untuk menanti Bapak penjualnya karna Bapak penjualnya tidak mempunyai bunyi atau suara khas yang bisa diketahui kalau sedang lewat.

Gerobak sederhana dengan dua cetakan kue, semua bahan-bahan dimasukan rapi di laci yang ada di gerobak. Bapak penjualnya bersih semua peralatan terlihat bersih dan terawat.
Pertama kali, adonan tepung sagu dengan campuran kepala akan dipanggang di atas cetakan. Lalu ditutup cukup lama, prosesnya memang cukup banyak memakan waktu.

 
Setelahnya baru akan diolesi dengan gula merah kental, seperti selai kemudian ditutup sebentar dan kue siap saji. Kue masih panas ketika berada di tangan pembeli. Ah, rasanya sangat legit dan manis.

Penjualnya masih menggunakan tungku dengan kayu bakar dalam proses memasaknya, masih sangat tradisional. Satu loyang kue rangi seharga 2.500, sangat murah di jaman sekarang. Sekali mencoba pasti akan ketagihan.
Selamat berburu kue rangi~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar