Jumat, 02 Juni 2017

Dunia Fantasi

Setelah sekian lama tidak lagi berbagi pengalaman diakibatkan kesibukan berpindah kembali ke Ibu Kota, alhasil menganggu jadwal tetap untuk mengisi cerita di blog.
Maka dari itu di awal bulan keenam ini aku kembali untuk berbagi~

Pengalaman keduaku berada di Dunia Fantasi, terakhir kali itu sudah sekitar sepuluh tahun yang lalu. Sudah lama sekali memang.
Kali ini saya masuk dengan megikuti harga khusus untuk pengguna sepeda motor berlaku dari 01 Mei sampai 23 Juni 2017. Bisa di cek sendiri di website resmi Taman Impian Jaya Ancol.
Harga tiket masuk menjadi Rp100.000 dari harga asal Rp295.000 dengan membawa satu fotocopy STNK dan menunjukkan aslinya, berlaku untuk dua orang.

Pada hari Rabu, 24 Mei kemarin aku berserta sepupuku mengunjungi Dufan, kami sudah sampai sebelum pintu masuk di buka. Begitu sampai kami langsung mengantri di loket pembelian, hari itu ramai sekali pengunjung yang datang. Persis jam 10 pintu masuk sudah dibuka, hanya saja setelah sampai di dalam banyak wahana yang belum siap untuk melayani.

Di dekat pintu masuk, kami disambut oleh badut khas Dufan dan diiringi lagu mars yang selalu diputar berulang-ulang sampai tidak sadar pengunjung akan melantunkannya hehe

Pertama kali kami naik ke wahana poci-poci sembari menunggu wahana yang lain siap. Kedua, kami menaiki salah satu wahana ekstrim yaitu kicir-kicir. Ketiga kami menaiki ontang-anting. Sangat menyenangkan memang, menikmati suasana di mana adrenalin dipacu. Meninggalkan semua kepenatan dalam teriakan selepas-lepasnya.

Wahana selanjutnya ialah halilintar, mengantri untuk wahana ini menghabiskan waktu sekitar dua jam setengah. Ahya, sampai bosan sekali berdiri mengantri menunggu giliran. Tak sampai lima menit permainan sudah selesasi, memang sensasinya sungguh menenangkan dan bahkan lebih lama hilang dari pada menunggunya
Arum jeram wahana yang bsia dipastikan akan membuat para pengunjung basah kuyup. Sensasi benar-benar berada di sungai sebuah pedalaman. Bermain dengan arus air deras yang mengombang-ambingkan perahu karet yang kita tumpangi. Berbagi tawa dengan teman dalam satu perahu melihat mereka terguyur air dengan wajah pasrah.

 Malamnya, jangan lupa menikmati lampu-lampu indah yang disediakan. Biarkan kenangan berpijar dalam terangnya lampu-lampu.

Jangan lupa bersenang-senang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar