Tempat ini sudah menjadi tempat yang wajib dimasukkan kedalam agenda para pelancong yang sedang berlibur di pulau dewata. Meskipun jarak yang harus ditempuh cukup jauh dari pusat kota tetapi memang pemandangan yang tersaji akan membayar semua jerih payah. Harga tiket masuknya Rp 10.000/ orang, kawasan ini cukup luas dengan pantai di ujungnya. Terdapat pura yang terletak di tengah pantai, bisa didatangi ketika air laut sedang surut.
Sayangnya, aku berkunjung ketika air laut sedang pasang jadi hanya bisa memandangi pura tersebut dari bibir pantai. Dibawah pura terdapat goa yang didalamnya terdapat mata air yang mengeluarkan air tawar yang disucikan oleh masyarakat Bali. Dibuka untuk umum dan para pengujung dapat membasuh atau bisa juga meminum langsung air itu. Pada sisi lain terdapat gua yang didalamnya ada ular suci, sekujur tubuhnya belang-belang berwarna hitam putih.
Tanah Lot sebagai destinasi tempat untuk menikmati indahnya matahari terbenam, memang sisi pantai mengarah ke arah barat. Aku memang berada disana di sore hari ketikamata hari terbenam, beruntung mendapatkan kesempatan untuk menikmati indahnya lukisan Hyang Widhi Wasa.
Aku menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan mengelilingi kawasan ini, melihat dari atas bagaimana cepatnyanya deburan ombak yang beradu-adu menuju bibir pantai. Betapa kokohnya karang-karang yang dihantam dengan keras oleh ombak-ombak yang pasang. Nikmatnya alam, tidak bisa digantikan oleh apapun, dan itu diam-diam selalu berhasil membawa syukur yang tidak terkira padanya yang Maha Pencipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar